Jumat, 03 Februari 2017

Larangan mensetubuhi Istri Yang Sedang haid

٢ -  الطهارة وسننها » ١٦٨ -  النهي عن إتيان الحائض

2. Thaharah dan sunah-sunahnya » 168. Larangan mensetubuhi wanita haid

٦٣١ - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حَكِيمٍ الْأَثْرَمِ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ الْهُجَيْمِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوْ امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

631. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ali bin Muhammad keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Hakim Al Atsari dari Abu Tamimah Al Hujaimi dari Abu Hurairah ia berkata;

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menyetubuhi wanita haidh, atau menyetubuhi istrinya melalui duburnya, atau mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya maka ia telah kufur terhadap wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (al-qur'an)."

Shohih
(HR.Sunan Ibnu Majah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar