Selasa, 31 Januari 2017

Penjelasan tentang kay -pengobatan dengan besi panas atau dengan cara dicos

٢٢ -  الطب » ١٤٥٩ -  في الكي

22. Pengobatan » 1459. Penjelasan tentang kay (pengobatan dengan besi panas/dicos)

٣٣٦٧ - حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمُّادٌ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْكَيِّ فَاكْتَوَيْنَا فَمَا أَفْلَحْنَ وَلَا أَنْجَحْنَ

قَالَ أَبُو دَاوُد وَكَانَ يَسْمَعُ تَسْلِيمَ الْمَلَائِكَةِ فَلَمَّا اكْتَوَى انْقَطَعَ عَنْهُ فَلَمَّا تَرَكَ رَجَعَ إِلَيْهِ

3367. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Mutharrif dari Imran bin Hushain ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari kay (pengobatan dengan sundutan besi panas), kemudian kami melakukan kay, maka kay itu tidak beruntung dan tidak berhasil."

Abu Daud berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengar salam para Malaikat, ketika beliau melakukan kay suara itu hilang, dan ketika beliau meninggalkan pengobatan kay, beliau dapat mendengar suara Malaikat kembali."

(HR.Sunan Abu Dawud)

Tentang Sholat Sunah Hajat atau Keinginan

٢ -  الصلاة » ٣٤٧ -  ما جاء في صلاة الحاجة

2. Shalat » 347. Shalat hajat

٤٤١ - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عِيسَى بْنِ يَزِيدَ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَكْرٍ السَّهْمِيُّ و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَكْرٍ عَنْ فَائِدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ لَهُ إِلَى اللَّهِ حَاجَةٌ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ بَنِي آدَمَ فَلْيَتَوَضَّأْ فَلْيُحْسِنْ الْوُضُوءَ ثُمَّ لِيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ لِيُثْنِ عَلَى اللَّهِ وَلْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لِيَقُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَفِي إِسْنَادِهِ مَقَالٌ فَائِدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ وَفَائِدٌ هُوَ أَبُو الْوَرْقَاء

441. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Isa bin Yazid Al Baghdadi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakr As Sahmi dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Munir dari Abdullah bin Bakr dari Fa'id bin Abdurrahman dari Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai hajat (keinginan) kepada Allah atau kepada seseorang dari anak Adam, maka hendaklah dia berwudlu' dengan menyempurnakan wudlu'nya, lalu melaksanakan shalat dua raka'at, memuji kepada Allah, membaca Shalawat kepada Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam, kemudian membaca :

ْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

"LAA ILAAHA ILLALLAAHUL HALIIMUL KARIIM, SUBHANALLAAHI RABBIL 'ARSYIL 'ADZIIM, AL HAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN, AS'ALUKA MUUJIBAATI RAHMATIKA WA AZAA'IMA MAGHFIRATIKA WAL GHANIIMATA MIN KULLI BIRRIN WAS SALAAMATA MIN KULLI ITSMIN, LAA TADA' LI DZAMBAN ILLAA GHAFARTAHU WALAA HAMMAN ILLAA FARRAJTAHU WALAA HAAJATAN HIYA LAKA RIDLAN ILLA QADLAITAHA YAA ARHAMUR RADLIALLAHU 'ANHAHIMIIN

(Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah yang maha lembut lagi Mahapemurah, Mahasuci Allah Rabb pemilik 'Arsy yang Mahaagung, segala puji bagi Allah Rabb semesta Alam, aku mengharap rahmatMU, ketetapan hati (untuk meraih) ampunanMu, mendapatkan keberuntungan dengan segala kabaikan dan keselamatan dari segala perbuatan dosa, jangan Engkau biarkan dosa padaku kecuali Engkau mengampuninya, dan jangan Engkau biarkan kegundahan kecuali Engkau membukakannya, dan jangan Engkau biarkan kebutuhan-kebutuhan yang Engkau ridlai kecuali Engkau penuhi, wahai Dzat yang maha pengasih) ".

Abu Isa berkata, hadits ini gharib dan dalam sanadnya ada sesutatu yang perlu dibicarakan, Fa'id bin Abdurrahman telah dilemahkan dalam masalah hadits, dan Fa'id adalah 'Abul Warqa'.

(HR.Sunan Tirmizdi)
NB :
Ini do'anya boleh sesudah salam atau sebelum salam dan boleh ditambah dengan do'a-do'a yang lain.
Waktunya bebas kapan saja dan bisa dilaksanakan sesering mungkin. 😊
ِ

Senin, 30 Januari 2017

Kisah Hikmah Tentang Penjelasan Istilah Barokah


Berikut adalah kisah hikmah ttg penjelasan apa itu yg dimaksud _*BAROKAH*_

Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh Al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli buah semangka untuk istrinya.
Saat disantapnya ternyata buah semangka tersebut terasa hambar.

Dan sang isteri pun marah.

Syeikh Al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya pada sang istri dengan halus :

"Kepada siapakah kau marah wahai istriku.?"
Kepada pedagang buahnya kah.?
Kepada pembelinya.?
Kepada petani yang menanamnya.?
Ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu? _tanya Syeikh Al-Imam Syaqiq_

Istri beliau terdiam.
Sembari tersenyum.,

Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya :

"Ketahuilah wahai istriku seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik...Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..!

_*Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!"*_

Pertanyaan Syeikh Al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...

Syeikh Al-Imam Syaqiq Al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya :

_*"Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya. Agar Alloh memberikan kebarokahnnya pada kita”*_

Mendengar nasehat suaminya itu...
Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridho dengan apa yang telah Alloh Subhanallohu Wa Ta'ala tetapkan."

_Pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa_

_*Setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridho dengan ketetapan Alloh SWT, sehingga barokah Alloh jauh dari kita.*_

Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi

_*Barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Alloh dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya.*_

Barokah itu adalah :

_*"... bertambahnya ketaatanmu kepada Alloh SWT.*_

*Makanan Barokah* itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya.

*Hidup yang Barokah* bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Alloh SWT.

*Barokah itu tak selalu panjang umur,* ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab bin Umair.

*Tanah yang Barokah* itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Alloh...tiada banding....tiada tara.

*Ilmu yang Barokah* itu bukan hanya yang banyak hafalan Al Qur'an Hadits, telah mengkhatamkan kitab kitabnya dan memiliki banyak catatan catatan nasehat nya, akan tetapi yang Barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang lebih taqorub kepada Alloh bisa berbagi dengan keluarga sahabat dan kerabatnya jauh dari hasrat untuk riya' sum'ah dan sombong.

*Penghasilan Barokah* juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.

*Anak² yang Barokah* bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan yang hebat, tetapi Anak yang Barokah ialah yang senantiasa taat kepada Alloh dan Rosul_Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya.

_Semoga kita semua selalu dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur padaNYA, agar kita mendapatkan kebarokahanNYA._

_*Barokallohu lana walakum fiddunya walakhiroh....*_

FADHILAH DZIKIR TAUHID SETELAH SHOLAT SUBUH DALAM POSISI DUDUK TAHIYAT AKHIR SETELAH SALAM (Di baca 10x)

Masya Allah ...
Ada untuk penjagaan dari SYAITAN

FADHILAH DZIKIR TAUHID SETELAH SHOLAT SUBUH DALAM POSISI DUDUK TAHIYAT AKHIR SETELAH SALAM
(Di baca 10x)

١-عَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللّٰهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ قَالَ فِي دُبُرِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَهُوَ ثَانِ رِجْلَيْهِ قَبْلَ أَنْ يَتَكَلَّمَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ، كُتِبَتْ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئَاتٍ، وَرُفِعَ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ ، وَكَانَ يَوْمَهُ ذَلِكَ كُلَّهُ فِي حِرْزٍ مِنْ كُلِّ مَكْرُوهٍ، وَحُرِسَ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَلَمْ يَنْبَغِ لِذَنْبٍ أَنْ يُدْرِكَهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ إِلَّا الشِّرْكَ بِاللّٰهِ .رواه الترمذى
Dari Abi Dzar: Sesungguhnya Rosulullooh SAW bersabda Barang Siapa di belakang (Setelah) Sholat Subuh dan kedua kakinya tetap (Posisi Tahiyyat Akhir) Sebelum Dia berbicara, Membaca 10 kali Kalimah
لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maka...
1. Ditulis baginya 10 Kebaikan
2. Dihapus darinya 10 Keburukan
3. Diangkat baginya 10 derajat
4. Di sepanjang hari itu dia dijaga dari segala yang membencikan
5. Dijaga dari syaitan
6. Tidak layak bagi dosa yang dia jumpai di hari itu kecuali syirik kepada Allooh (maksudnya: Dijaga dari dosa kecuali syirik) H.R At-Tirmidzi
no 3474 versi Darulkutub jilid 4)

KEUTAMAAN DZIKIR TAUHID BA'DA MAGRIB
di baca sebanyak 10 x.

٢-عَنْ عُمَارَةَ بْنِ شَبِيبٍ السَّبَأِيِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ( لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ )
عَشْرَ مَرَّاتٍ عَلَى إِثْرِ الْمَغْرِبِ بَعَثَ اللَّهُ مَسْلَحَةً يَحْفَظُونَهُ مِنْ الشَّيْطَانِ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ مُوجِبَاتٍ وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ مُوبِقَاتٍ وَكَانَتْ لَهُ بِعَدْلِ عَشْرِ رِقَابٍ مُؤْمِنَاتٍ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ لَيْثِ بْنِ سَعْدٍ وَلَا نَعْرِفُ لِعُمَارَةَ سَمَاعًا مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ     ( رواه الترمذي ٣٤٥٧)

Dari 'Umarah bin Syabib As Sabai ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan;

َلإِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

( LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR)

(Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, serta mematikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu)

sebanyak sepuluh kali setelah Maghrib :

1.maka Allah utus para penjaga yang akan menjaganya dari syetan hingga pagi,

2.dan Allah catat baginya dengan kalimat tersebut sepuluh kebaikan yang mengharuskan masuk Surga

3.serta menghapus darinya sepuluh keburukan,

4. dan setara dengan memerdekakan sepuluh orang mukmin."

Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib,

kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Laits bin Sa'd. dan kami tidak mengetahui 'Umarah mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.(HR.Tirmidzi 3457 versi Al alamiyah) versi Darulkutub no 3534 jilid 4.

NB : zikir ini habis sholat magrib boleh di baca setelah berdoa.

Semoga bermanfaat dan BAROKAH
جزاكم الله خيرا

FADHILAH DZIKIR TAUHID SETELAH SHOLAT SUBUH DALAM POSISI DUDUK TAHIYAT AKHIR SETELAH SALAM (Di baca 10x)

Masya Allah ...
Ada untuk penjagaan dari SYAITAN

FADHILAH DZIKIR TAUHID SETELAH SHOLAT SUBUH DALAM POSISI DUDUK TAHIYAT AKHIR SETELAH SALAM
(Di baca 10x)

١-عَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللّٰهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ قَالَ فِي دُبُرِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَهُوَ ثَانِ رِجْلَيْهِ قَبْلَ أَنْ يَتَكَلَّمَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ، كُتِبَتْ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئَاتٍ، وَرُفِعَ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ ، وَكَانَ يَوْمَهُ ذَلِكَ كُلَّهُ فِي حِرْزٍ مِنْ كُلِّ مَكْرُوهٍ، وَحُرِسَ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَلَمْ يَنْبَغِ لِذَنْبٍ أَنْ يُدْرِكَهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ إِلَّا الشِّرْكَ بِاللّٰهِ .رواه الترمذى
Dari Abi Dzar: Sesungguhnya Rosulullooh SAW bersabda Barang Siapa di belakang (Setelah) Sholat Subuh dan kedua kakinya tetap (Posisi Tahiyyat Akhir) Sebelum Dia berbicara, Membaca 10 kali Kalimah
لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maka...
1. Ditulis baginya 10 Kebaikan
2. Dihapus darinya 10 Keburukan
3. Diangkat baginya 10 derajat
4. Di sepanjang hari itu dia dijaga dari segala yang membencikan
5. Dijaga dari syaitan
6. Tidak layak bagi dosa yang dia jumpai di hari itu kecuali syirik kepada Allooh (maksudnya: Dijaga dari dosa kecuali syirik) H.R At-Tirmidzi
no 3474 versi Darulkutub jilid 4)

KEUTAMAAN DZIKIR TAUHID BA'DA MAGRIB
di baca sebanyak 10 x.

٢-عَنْ عُمَارَةَ بْنِ شَبِيبٍ السَّبَأِيِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ( لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ )
عَشْرَ مَرَّاتٍ عَلَى إِثْرِ الْمَغْرِبِ بَعَثَ اللَّهُ مَسْلَحَةً يَحْفَظُونَهُ مِنْ الشَّيْطَانِ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ مُوجِبَاتٍ وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ مُوبِقَاتٍ وَكَانَتْ لَهُ بِعَدْلِ عَشْرِ رِقَابٍ مُؤْمِنَاتٍ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ لَيْثِ بْنِ سَعْدٍ وَلَا نَعْرِفُ لِعُمَارَةَ سَمَاعًا مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ     ( رواه الترمذي ٣٤٥٧)

Dari 'Umarah bin Syabib As Sabai ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan;

َلإِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

( LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR)

(Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, serta mematikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu)

sebanyak sepuluh kali setelah Maghrib :

1.maka Allah utus para penjaga yang akan menjaganya dari syetan hingga pagi,

2.dan Allah catat baginya dengan kalimat tersebut sepuluh kebaikan yang mengharuskan masuk Surga

3.serta menghapus darinya sepuluh keburukan,

4. dan setara dengan memerdekakan sepuluh orang mukmin."

Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib,

kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Laits bin Sa'd. dan kami tidak mengetahui 'Umarah mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.(HR.Tirmidzi 3457 versi Al alamiyah) versi Darulkutub no 3534 jilid 4.

NB : zikir ini habis sholat magrib boleh di baca setelah berdoa.

Semoga bermanfaat dan BAROKAH
جزاكم الله خيرا

Minggu, 29 Januari 2017

Hal-Hal Penting Seputar Menghafal Al-Qur’an


ِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

مُهِمَّاتُ تَحْفِيْطِ الْقُرْآنِ

Hal-Hal Penting Seputar Menghafal Al-Qur’an

I. Pentingnya menghafal Al-Qur’an dalam Jamaah :
1. Menghidupkan sunnah Rosululloh S. A. W.
2. Meniru kebiasaan para ulama’ / orang-orang sholeh zaman dahulu.
3. Menghidupkan keilmuan Bp. K. H. Nurhasan.
4. Menguatkan keilmuan dalam Jamaah.

II. Istimewanya menghafal Al-Qur’an :
1. Menghafal Al-Qur’an berarti menghafal pedoman utama syariat islam.
2. Menghafal adalah cara asal belajar Al-Qur’an yang dilakukan oleh Rosululloh S. A. W.
3. Menghafal Al-Qur’an dimudahkan bagi setiap orang yang ingin menjadikannya sebagai peringatan dan pengamalan.
4. Hafal Qur’an adalah ciri khas umat Nabi Muhammad (kitab-kitab zaman dahulu tidak dapat dihafalkan dengan sempurna sebagaimana Al-Qur’an)

III. Beberapa kefadholan (Keutamaan) menghafal Al-Qur’an :
a. Kefadholan bagi pribadinya orang yang menghafal :
- Diangkat derajatnya dan dimulyakan oleh Allah menjadi orang yang paling baik dan utama. 
(Karena memulyakan ahli Al-Qur’an adalah bagian dari memulyakan Allah)
- Pewaris kenabian yang sempurna.
- Pantas dijadikan peminmpin (Qisah zaman Kholifah Umar).
- Lebih berhak menjadi imam sholat. 
(Dalam kuburan pun diletakkan paling depan)
- Mustajab dan dikabulkan keinginannya. (Karena sibuk membaca Al-Qur’an)
- Memiliki hati yang selalu dekat/taqorrub kepada Allah, dan kaya keimanan.
(Karena orang membaca Al-Qur’an seakan-akan dia berdialog dengan Allah)
- Menghilangkan/membersihkan penyakit-penyakit hati.
(Karena Al-Qur’an yang sudah dihafalkan bersifat : Nasehat (مَوْعِظَةَ), Obat (سِفَاءٌ), Petunjuk Allah (هُدَى), Belas kasih Allah(رَحْمَةٌ))
- Selalu mendapat ilham yang baik (Karena yang dominan menguasai pemikirannya adalah Al-Qur’an). karena itulah kholifah umar memilih mereka Ahli Qur’an sebagai anggota majlis musyawarohnya.
- Mencerdaskan otak/pemikiran.

b. Keutamaan pahalanya :
- Tidak pernah rugi karena selalu tambah pahala, keimanan dan barokah (Tambah sulit tambah pula pahalanya, semakin  diulang-ulang semakin tambah keimanan dan kebarokahannya).
- Selalu mendapat sakinah (ketenangan), dipenuhi rahmat, diridhoi dan dilindungi oleh para malaikat, dan selalu disebut namanya di kalangan malaikat.

c. Keutamaan di akhirot :
- Selamat dari fitnah dan siksa kubur.
- Mendapatkan pembelaan dan syafaat dari Al-Qur’an
- Bernaung dibawah Arsy-Nya Allah.
- Mendapat derajat yang tinggi di surga sesuai dengan jumlah ayat yang dilafalkan.
- Menjadi teman dan dilindungi oleh Malaikat Safaroh.
- Sempurna balasan pahalanya dan mendapat tambahan keutamaan yang luar biasa.

d. Manfaat bagi orang lain :
- Menerangi dan membarokahi orang lain di sekitarnya.
(Ibarat buah jeruk yang manis dan semerbak baunya)
- Kedua orangtuanya dianugrahi mahkota di surga yang bersinar terang lebih baik daripada matahari (Lebih terang tapi tidak panas dan silau)
- Dapat menolong/mensyafaati 10 orang iman dari keluarganya yang harus masuk neraka karena pelanggaran, mereka diselamatkan dan dapat langsung masuk surga

IV. Tidak mau menghafal Al-Qur’an karena salah memahami dalil ancaman.

V. Tujuh sifat penghafal Al-Qur’an yang sukses :
1. Ikhlas (memurnikan niat).
2. Selalu beramal yang sholeh dan menghindari maksiat.
3. Semangat dan bersungguh-sungguh.
4. Tadabbur/selalu memahami dan menghayati isi Al-Qur’an.
5. Berusaha bersih dan suci fisik, pakaian dan hadast.
6. Menghafal sejak kecil.
7. Berdo’a.

VI. Tujuh kiat untuk memudahkan menghafal Al-Qur’an :
1. Memiliki guru yang berpengalaman dalam tahfidz.
2. Memilih mushaf Al-Qur’an yang mudah untuk dihafalkan.
3. Menjaga pergaulan.
4. Menentukan waktu yang barokah dan dapat lebih berkonsentrasi dalam menghafal.
5. Memilih tempat yang barokah dan suasana yang mendukung untuk vkegiatan tahfidz 
(Nyaman, bersih dan tidak bising)
6. Menentukan jatah ayat-ayat yang akan dihafalkan sesuai kemampuan dan rutin Muroja’ah (mengulang hafalan) dalam setiap hari.
7. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat menguatkan hafalan.

VII. Peran Orang tua, Pengurus, Donatur, dan para Pembina Tahfidz :
1. Mendanai dan memfasilitasi.
2. Mendukung dan menyemangati.
3. Mendo’akan dan meridhoi.

Sekian semoga Bermanfaat dan Barokah

  
( Syaikh Kholil Busthomi )

TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT /AIN

H.THORIQ RAHMAT PRAKTISI RUQYAH:
TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT /AIN /tatapan mata yg beracun ;

1.Ngantukan dan selalu ingin tidur

2.Kerjanya ingin “ngulet” seperti orang yang baru bangun tidur

3.Rasa lemah dan berat di bagian tubuh secara menyeluruh atau di salah satu bagian dari kedua betis

4.Banyak mengeluarkan keringat, terutama di daerah kening dan punggung

5.Orang yang dipandang sering merasa mual dan muntah tanpa sebab

6.Mengalami rasa mulas yang berkepanjangan dan diare tanpa sebab medis

7.Banyak mengeluarkan air liur dan terkumpul di mulut

8.Banyak bersendawa

9.Orang yang kena pandang kadang sering ingin merasa menangis tanpa sebab

10.Rasa dingin di ujung-ujung bagian tubuh, terutama tangan dan kaki

11.Rasa cekot-cekot di bagian ujung tubu

12.Rasa gatal di seluruh tubuh atau di sebagian saja

13.Denyut jantung tak beraturan dan terkadang berdegup sangat kencang

14.Rasa panas di badan, seperti demam, dan kadang hanya pada di bagian ujung tubuh saja

15.Mata berkedip cepat, tidak kuat melek lama

16.Melihat banyak mata memandang ke arahnya, baik di dalam mimpi maupun ketika sadar

17.Ketika mendengar ayat-ayat al-Qur’an, terutama ayat ruqyah, ia akan sering menguap dengan mengularkan air mata

18.Nyeri di bagian punggung bawah dan rasa berat di kedua pundak

19.Marah yang tak wajar, stress tanpa sebab, gundah tanpa sebab, dan yang semacamnya

20.Sangat sulit konsentrasi dalam pekerjaan dan pelajaran

21.Mogok kerja atau mogok masuk kelas tanpa alasan yang jelas

22.Tidak bisa berdiam diri, kadang kaki selalu ingin gerak

23.Insomnia

24.Tidak betah di rumah, seakan terpenjara dan tersiksa di dalam rumah, atau malah sebaliknya

25.Sering bermimpi yang berkaitan dengan mata, atau dalam kasus lain berupa ular

Untuk menangkal al-'Ain, istiqomahkan dzikir pagi dan petang, terutama ayat kursi dan 3 qul...
Bisa juga dengan mengkonsumsi kurma ajwa di setiap pagi...

Semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan makhluk-NYA...

🔨 TANDA-TANDA terkena 'AIN dan SOLUSINYA

seseorang sehat dari penyakit jasmani, maka gejalanya secara umum :

1. Pusing yg berpindah-pindah
2. Wajah pucat
3. banyak keluar keringat dan sering kencing
4. Tidak nafsu makan
5. Kesemutan, kepanasan atau kedinginan pada bagian tubuh.
6. Detak jantung tdk teratur
7. Rasa sakit yg selalu berpindah-pindah pada bawah punggung dan bahu
8. Merasa sedih dan tertekan
9. Susah tidur di malam hari
10. Emosi yg berlebihan, Rasa takut (paranoid) dan marah yg tdk wajar
11. Sering bersendawa dan menarik nafas panjang (dada sesak)
12. Sering menyendiri, tdk bersemangat, malas, banyak tidur, dan masalah-masalah kesehatan lain yg sebabnya bukan karena bukan faktor medis.

Tanda-tanda Anak/bayi terkena ‘ain
Bayi yang baru lahir dan anak-anak sangat rentan terkena penyakit ‘ain. Apalagi kalau bayi/anak itu mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki bayi/anak yang lain, seperti kelucuannya,rupanya yang manis ,kesehatannya, dan lain-lain yang mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.
Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘ain adalah :
1.Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung henti,kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ
Aisyah rodhiyallohu anha berkata : “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis.Beliau berkata,”Mengapa bayi kalian menangis?Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?) (Shahihul jami’ 988 n0.5662)

2. Kondisi tubuh yang sangat kurus kering
عَنْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمْ الْحَاجَةُ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ
Dari Jabir rodhiyallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais,”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab : “tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Kata beliau,”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka! (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi)
3.Nangis tanpa sebab dan tidak berhenti-henti. ..

4.Yg tadinya penurut menjadi pembangkang, rewel dan sulit diatur

5.Yg tadinya rajin dan berprestasi di sekolah bisa berubah menjadi bebal, pemalas, dan ngantukkan dll
Sunnah bagi orang yang memandang takjub terhadap sesuatu :
Seperti yang telah dijelaskan di atas,bahwa penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang takjub terhadap sesuatu dengan izin Alloh juga bisa menyebabkan pengaruh buruk ‘ain walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.
Adapun diantara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah :
1. Medoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya
Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).

Di antara cara mendoakan keberkahan terhada apa yang dilihatnya adalah :
بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ
‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah padanya”
اللَّهُمَّ بَارِكْعَلَيْهِ
“Ya Alloh berkahilah atasnya”
اللَّهُمَّ بَارِكْلَهُ
“Ya Alloh berkahilah baginya”

2. Hendaklah mengucapkan :
م

َا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Sungguh atas kehendak Allohlah semua ini terwujud”

Hal ini didasari firman Alloh dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Alloh atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masya’Alloh la quwwata illa billah.
Upaya-upaya orang tua untuk mengantisipasi anak dari ‘Ain:
1. Hendaklah orang tua membiasakan diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah (bacaan-bacaan) yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam memohon perlindungan Alloh untuk Hasan dan Husain dengan doa :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku berlindung kepada Alloh untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat. (HR Abu Daud)
2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam zadul ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim menukil atsar dari Imam Baghowi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan rodhiyallohu anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupilah (jangan ditampakkan) lubang dagu (yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.
3. Hendaklah para orang tua tidak berlebihan menceritakan kelebihan-kelebihan atau kebaikan-kebaikan anaknya yang tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengkii siapa saja yang mendengarnya,kemudian berusaha melihatnya,hingga Alloh menakdirkan terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.
Upaya-upaya orang tua bila anak sudah terkena pengaruh buruk ‘Ain :
1. Jika pelakunya diketahui, maka hendaklah orang itu diperintahkan untuk mandi, kemudian orang yang terkena pengaruh mata itu mandi dengan bekas air mandi orang itu. Hal ini sebagaimana kisah sahabat nabi shollallohu alaihi wa sallam Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu dalam hadits yang telah lalu,bahwa nabi shollallohu alaihi wa sallam memerintahkan Amir bin robi’ah rodhiyallohu anhu untuk mandi dan sisa air mandinya diguyurkan pada Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu.
At-Tirmidzi menjelaskan :”Pelaku ‘ain diperintahkan untuk mandi dengan menggunakan air dalam baskom. Lalu meletakkan telapak tangannya di mulut dan berkumur-kumur,lalu disemburkan ke dalam baskom tersebut. Baru setelah itu membasuh wajahnya dengan air dalam baskom tersebut,lalu memasukkan tangan kirinya dan mengguyurkan air ke lutut kanannya dengan air baskom tersebut.Kemudian memasukkan tangan kanannya dan menyiramkan air baskom itu ke lutut kirinya.Baru kemudian membasuh tubuh di balik kain, namun baskom itu tidak usah diletakkan di atas tanah atau lantai.Setelah itu sisa air diguyurkan ke kepala orang yang terkena ‘ain dari arah belakang satu kali guyuran.

2. Memperbanyak membaca “Qul Huwallohu Ahad” (surat al-Ikhlas),Al-Muawwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas),al-Fatihah,ayat kursi,bagian penutupsurat al-Baqoroh (dua ayat terakhir),dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah
3. Membaca doa :
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
“Dengan menyebut Nama Alloh,aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki.Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkanmu.Dengan menyebut Nama Alloh,aku mengobatimu dengan meruqyahmu.” (HR.Muslim no.2186 (40),dari Abu Said rodhi

yallohu anhu)
Atau
بِاسْمِ اللَّهِ يُبْرِيكَ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
“Dengan menyebut nama Alloh,mudah-mudahan Dia membebaskan dirimu dari segala penyakit,mudah-mudahan Dia akan menyembuhkanmu,melindungimu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai mata jahat.” (HR. Muslim no. 2185 (39), dari Aisyah rhodiyallohu anha)
Ini adalah doa yang dibacakan malaikat Jibril kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam ketika mendapat gangguan syetan.
4. Membacakan pada air (dengan bacaan –bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada penderita,dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud no. 3885)
5. Dibacakan (bacaan) pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. (HR Ahmad III/497,lihat silsilah al-Ahaadits as-Shohihah :397). Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam,maka yang demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau tidak,boleh juga dengan air hujan.
6.  Membaca zikir  pagi dan petang untuk pribadi.

TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT /AIN

H.THORIQ RAHMAT PRAKTISI RUQYAH:
TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT /AIN /tatapan mata yg beracun ;

1.Ngantukan dan selalu ingin tidur

2.Kerjanya ingin “ngulet” seperti orang yang baru bangun tidur

3.Rasa lemah dan berat di bagian tubuh secara menyeluruh atau di salah satu bagian dari kedua betis

4.Banyak mengeluarkan keringat, terutama di daerah kening dan punggung

5.Orang yang dipandang sering merasa mual dan muntah tanpa sebab

6.Mengalami rasa mulas yang berkepanjangan dan diare tanpa sebab medis

7.Banyak mengeluarkan air liur dan terkumpul di mulut

8.Banyak bersendawa

9.Orang yang kena pandang kadang sering ingin merasa menangis tanpa sebab

10.Rasa dingin di ujung-ujung bagian tubuh, terutama tangan dan kaki

11.Rasa cekot-cekot di bagian ujung tubu

12.Rasa gatal di seluruh tubuh atau di sebagian saja

13.Denyut jantung tak beraturan dan terkadang berdegup sangat kencang

14.Rasa panas di badan, seperti demam, dan kadang hanya pada di bagian ujung tubuh saja

15.Mata berkedip cepat, tidak kuat melek lama

16.Melihat banyak mata memandang ke arahnya, baik di dalam mimpi maupun ketika sadar

17.Ketika mendengar ayat-ayat al-Qur’an, terutama ayat ruqyah, ia akan sering menguap dengan mengularkan air mata

18.Nyeri di bagian punggung bawah dan rasa berat di kedua pundak

19.Marah yang tak wajar, stress tanpa sebab, gundah tanpa sebab, dan yang semacamnya

20.Sangat sulit konsentrasi dalam pekerjaan dan pelajaran

21.Mogok kerja atau mogok masuk kelas tanpa alasan yang jelas

22.Tidak bisa berdiam diri, kadang kaki selalu ingin gerak

23.Insomnia

24.Tidak betah di rumah, seakan terpenjara dan tersiksa di dalam rumah, atau malah sebaliknya

25.Sering bermimpi yang berkaitan dengan mata, atau dalam kasus lain berupa ular

Untuk menangkal al-'Ain, istiqomahkan dzikir pagi dan petang, terutama ayat kursi dan 3 qul...
Bisa juga dengan mengkonsumsi kurma ajwa di setiap pagi...

Semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan makhluk-NYA...

🔨 TANDA-TANDA terkena 'AIN dan SOLUSINYA

seseorang sehat dari penyakit jasmani, maka gejalanya secara umum :

1. Pusing yg berpindah-pindah
2. Wajah pucat
3. banyak keluar keringat dan sering kencing
4. Tidak nafsu makan
5. Kesemutan, kepanasan atau kedinginan pada bagian tubuh.
6. Detak jantung tdk teratur
7. Rasa sakit yg selalu berpindah-pindah pada bawah punggung dan bahu
8. Merasa sedih dan tertekan
9. Susah tidur di malam hari
10. Emosi yg berlebihan, Rasa takut (paranoid) dan marah yg tdk wajar
11. Sering bersendawa dan menarik nafas panjang (dada sesak)
12. Sering menyendiri, tdk bersemangat, malas, banyak tidur, dan masalah-masalah kesehatan lain yg sebabnya bukan karena bukan faktor medis.

Tanda-tanda Anak/bayi terkena ‘ain
Bayi yang baru lahir dan anak-anak sangat rentan terkena penyakit ‘ain. Apalagi kalau bayi/anak itu mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki bayi/anak yang lain, seperti kelucuannya,rupanya yang manis ,kesehatannya, dan lain-lain yang mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.
Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘ain adalah :
1.Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung henti,kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ
Aisyah rodhiyallohu anha berkata : “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis.Beliau berkata,”Mengapa bayi kalian menangis?Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?) (Shahihul jami’ 988 n0.5662)

2. Kondisi tubuh yang sangat kurus kering
عَنْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمْ الْحَاجَةُ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ
Dari Jabir rodhiyallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais,”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab : “tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Kata beliau,”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka! (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi)
3.Nangis tanpa sebab dan tidak berhenti-henti. ..

4.Yg tadinya penurut menjadi pembangkang, rewel dan sulit diatur

5.Yg tadinya rajin dan berprestasi di sekolah bisa berubah menjadi bebal, pemalas, dan ngantukkan dll
Sunnah bagi orang yang memandang takjub terhadap sesuatu :
Seperti yang telah dijelaskan di atas,bahwa penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang takjub terhadap sesuatu dengan izin Alloh juga bisa menyebabkan pengaruh buruk ‘ain walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.
Adapun diantara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah :
1. Medoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya
Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).

Di antara cara mendoakan keberkahan terhada apa yang dilihatnya adalah :
بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ
‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah padanya”
اللَّهُمَّ بَارِكْعَلَيْهِ
“Ya Alloh berkahilah atasnya”
اللَّهُمَّ بَارِكْلَهُ
“Ya Alloh berkahilah baginya”

2. Hendaklah mengucapkan :
م

َا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Sungguh atas kehendak Allohlah semua ini terwujud”

Hal ini didasari firman Alloh dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Alloh atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masya’Alloh la quwwata illa billah.
Upaya-upaya orang tua untuk mengantisipasi anak dari ‘Ain:
1. Hendaklah orang tua membiasakan diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah (bacaan-bacaan) yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam memohon perlindungan Alloh untuk Hasan dan Husain dengan doa :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku berlindung kepada Alloh untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat. (HR Abu Daud)
2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam zadul ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim menukil atsar dari Imam Baghowi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan rodhiyallohu anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupilah (jangan ditampakkan) lubang dagu (yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.
3. Hendaklah para orang tua tidak berlebihan menceritakan kelebihan-kelebihan atau kebaikan-kebaikan anaknya yang tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengkii siapa saja yang mendengarnya,kemudian berusaha melihatnya,hingga Alloh menakdirkan terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.
Upaya-upaya orang tua bila anak sudah terkena pengaruh buruk ‘Ain :
1. Jika pelakunya diketahui, maka hendaklah orang itu diperintahkan untuk mandi, kemudian orang yang terkena pengaruh mata itu mandi dengan bekas air mandi orang itu. Hal ini sebagaimana kisah sahabat nabi shollallohu alaihi wa sallam Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu dalam hadits yang telah lalu,bahwa nabi shollallohu alaihi wa sallam memerintahkan Amir bin robi’ah rodhiyallohu anhu untuk mandi dan sisa air mandinya diguyurkan pada Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu.
At-Tirmidzi menjelaskan :”Pelaku ‘ain diperintahkan untuk mandi dengan menggunakan air dalam baskom. Lalu meletakkan telapak tangannya di mulut dan berkumur-kumur,lalu disemburkan ke dalam baskom tersebut. Baru setelah itu membasuh wajahnya dengan air dalam baskom tersebut,lalu memasukkan tangan kirinya dan mengguyurkan air ke lutut kanannya dengan air baskom tersebut.Kemudian memasukkan tangan kanannya dan menyiramkan air baskom itu ke lutut kirinya.Baru kemudian membasuh tubuh di balik kain, namun baskom itu tidak usah diletakkan di atas tanah atau lantai.Setelah itu sisa air diguyurkan ke kepala orang yang terkena ‘ain dari arah belakang satu kali guyuran.

2. Memperbanyak membaca “Qul Huwallohu Ahad” (surat al-Ikhlas),Al-Muawwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas),al-Fatihah,ayat kursi,bagian penutupsurat al-Baqoroh (dua ayat terakhir),dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah
3. Membaca doa :
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
“Dengan menyebut Nama Alloh,aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki.Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkanmu.Dengan menyebut Nama Alloh,aku mengobatimu dengan meruqyahmu.” (HR.Muslim no.2186 (40),dari Abu Said rodhi

yallohu anhu)
Atau
بِاسْمِ اللَّهِ يُبْرِيكَ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
“Dengan menyebut nama Alloh,mudah-mudahan Dia membebaskan dirimu dari segala penyakit,mudah-mudahan Dia akan menyembuhkanmu,melindungimu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai mata jahat.” (HR. Muslim no. 2185 (39), dari Aisyah rhodiyallohu anha)
Ini adalah doa yang dibacakan malaikat Jibril kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam ketika mendapat gangguan syetan.
4. Membacakan pada air (dengan bacaan –bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada penderita,dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud no. 3885)
5. Dibacakan (bacaan) pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. (HR Ahmad III/497,lihat silsilah al-Ahaadits as-Shohihah :397). Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam,maka yang demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau tidak,boleh juga dengan air hujan.
6.  Membaca zikir  pagi dan petang untuk pribadi.

TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT /AIN

H.THORIQ RAHMAT PRAKTISI RUQYAH:
TANDA-TANDA KORBAN PANDANGAN MATA JAHAT /AIN /tatapan mata yg beracun ;

1.Ngantukan dan selalu ingin tidur

2.Kerjanya ingin “ngulet” seperti orang yang baru bangun tidur

3.Rasa lemah dan berat di bagian tubuh secara menyeluruh atau di salah satu bagian dari kedua betis

4.Banyak mengeluarkan keringat, terutama di daerah kening dan punggung

5.Orang yang dipandang sering merasa mual dan muntah tanpa sebab

6.Mengalami rasa mulas yang berkepanjangan dan diare tanpa sebab medis

7.Banyak mengeluarkan air liur dan terkumpul di mulut

8.Banyak bersendawa

9.Orang yang kena pandang kadang sering ingin merasa menangis tanpa sebab

10.Rasa dingin di ujung-ujung bagian tubuh, terutama tangan dan kaki

11.Rasa cekot-cekot di bagian ujung tubu

12.Rasa gatal di seluruh tubuh atau di sebagian saja

13.Denyut jantung tak beraturan dan terkadang berdegup sangat kencang

14.Rasa panas di badan, seperti demam, dan kadang hanya pada di bagian ujung tubuh saja

15.Mata berkedip cepat, tidak kuat melek lama

16.Melihat banyak mata memandang ke arahnya, baik di dalam mimpi maupun ketika sadar

17.Ketika mendengar ayat-ayat al-Qur’an, terutama ayat ruqyah, ia akan sering menguap dengan mengularkan air mata

18.Nyeri di bagian punggung bawah dan rasa berat di kedua pundak

19.Marah yang tak wajar, stress tanpa sebab, gundah tanpa sebab, dan yang semacamnya

20.Sangat sulit konsentrasi dalam pekerjaan dan pelajaran

21.Mogok kerja atau mogok masuk kelas tanpa alasan yang jelas

22.Tidak bisa berdiam diri, kadang kaki selalu ingin gerak

23.Insomnia

24.Tidak betah di rumah, seakan terpenjara dan tersiksa di dalam rumah, atau malah sebaliknya

25.Sering bermimpi yang berkaitan dengan mata, atau dalam kasus lain berupa ular

Untuk menangkal al-'Ain, istiqomahkan dzikir pagi dan petang, terutama ayat kursi dan 3 qul...
Bisa juga dengan mengkonsumsi kurma ajwa di setiap pagi...

Semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan makhluk-NYA...

🔨 TANDA-TANDA terkena 'AIN dan SOLUSINYA

seseorang sehat dari penyakit jasmani, maka gejalanya secara umum :

1. Pusing yg berpindah-pindah
2. Wajah pucat
3. banyak keluar keringat dan sering kencing
4. Tidak nafsu makan
5. Kesemutan, kepanasan atau kedinginan pada bagian tubuh.
6. Detak jantung tdk teratur
7. Rasa sakit yg selalu berpindah-pindah pada bawah punggung dan bahu
8. Merasa sedih dan tertekan
9. Susah tidur di malam hari
10. Emosi yg berlebihan, Rasa takut (paranoid) dan marah yg tdk wajar
11. Sering bersendawa dan menarik nafas panjang (dada sesak)
12. Sering menyendiri, tdk bersemangat, malas, banyak tidur, dan masalah-masalah kesehatan lain yg sebabnya bukan karena bukan faktor medis.

Tanda-tanda Anak/bayi terkena ‘ain
Bayi yang baru lahir dan anak-anak sangat rentan terkena penyakit ‘ain. Apalagi kalau bayi/anak itu mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki bayi/anak yang lain, seperti kelucuannya,rupanya yang manis ,kesehatannya, dan lain-lain yang mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.
Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘ain adalah :
1.Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung henti,kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ
Aisyah rodhiyallohu anha berkata : “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis.Beliau berkata,”Mengapa bayi kalian menangis?Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?) (Shahihul jami’ 988 n0.5662)

2. Kondisi tubuh yang sangat kurus kering
عَنْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمْ الْحَاجَةُ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ
Dari Jabir rodhiyallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais,”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab : “tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Kata beliau,”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka! (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi)
3.Nangis tanpa sebab dan tidak berhenti-henti. ..

4.Yg tadinya penurut menjadi pembangkang, rewel dan sulit diatur

5.Yg tadinya rajin dan berprestasi di sekolah bisa berubah menjadi bebal, pemalas, dan ngantukkan dll
Sunnah bagi orang yang memandang takjub terhadap sesuatu :
Seperti yang telah dijelaskan di atas,bahwa penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang takjub terhadap sesuatu dengan izin Alloh juga bisa menyebabkan pengaruh buruk ‘ain walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.
Adapun diantara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah :
1. Medoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya
Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).

Di antara cara mendoakan keberkahan terhada apa yang dilihatnya adalah :
بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ
‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah padanya”
اللَّهُمَّ بَارِكْعَلَيْهِ
“Ya Alloh berkahilah atasnya”
اللَّهُمَّ بَارِكْلَهُ
“Ya Alloh berkahilah baginya”

2. Hendaklah mengucapkan :
م

َا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Sungguh atas kehendak Allohlah semua ini terwujud”

Hal ini didasari firman Alloh dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Alloh atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masya’Alloh la quwwata illa billah.
Upaya-upaya orang tua untuk mengantisipasi anak dari ‘Ain:
1. Hendaklah orang tua membiasakan diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah (bacaan-bacaan) yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam memohon perlindungan Alloh untuk Hasan dan Husain dengan doa :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku berlindung kepada Alloh untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat. (HR Abu Daud)
2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam zadul ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim menukil atsar dari Imam Baghowi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan rodhiyallohu anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupilah (jangan ditampakkan) lubang dagu (yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.
3. Hendaklah para orang tua tidak berlebihan menceritakan kelebihan-kelebihan atau kebaikan-kebaikan anaknya yang tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengkii siapa saja yang mendengarnya,kemudian berusaha melihatnya,hingga Alloh menakdirkan terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.
Upaya-upaya orang tua bila anak sudah terkena pengaruh buruk ‘Ain :
1. Jika pelakunya diketahui, maka hendaklah orang itu diperintahkan untuk mandi, kemudian orang yang terkena pengaruh mata itu mandi dengan bekas air mandi orang itu. Hal ini sebagaimana kisah sahabat nabi shollallohu alaihi wa sallam Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu dalam hadits yang telah lalu,bahwa nabi shollallohu alaihi wa sallam memerintahkan Amir bin robi’ah rodhiyallohu anhu untuk mandi dan sisa air mandinya diguyurkan pada Sahl bin Hunaif rodhiyallohu anhu.
At-Tirmidzi menjelaskan :”Pelaku ‘ain diperintahkan untuk mandi dengan menggunakan air dalam baskom. Lalu meletakkan telapak tangannya di mulut dan berkumur-kumur,lalu disemburkan ke dalam baskom tersebut. Baru setelah itu membasuh wajahnya dengan air dalam baskom tersebut,lalu memasukkan tangan kirinya dan mengguyurkan air ke lutut kanannya dengan air baskom tersebut.Kemudian memasukkan tangan kanannya dan menyiramkan air baskom itu ke lutut kirinya.Baru kemudian membasuh tubuh di balik kain, namun baskom itu tidak usah diletakkan di atas tanah atau lantai.Setelah itu sisa air diguyurkan ke kepala orang yang terkena ‘ain dari arah belakang satu kali guyuran.

2. Memperbanyak membaca “Qul Huwallohu Ahad” (surat al-Ikhlas),Al-Muawwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas),al-Fatihah,ayat kursi,bagian penutupsurat al-Baqoroh (dua ayat terakhir),dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah
3. Membaca doa :
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
“Dengan menyebut Nama Alloh,aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki.Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkanmu.Dengan menyebut Nama Alloh,aku mengobatimu dengan meruqyahmu.” (HR.Muslim no.2186 (40),dari Abu Said rodhi

yallohu anhu)
Atau
بِاسْمِ اللَّهِ يُبْرِيكَ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
“Dengan menyebut nama Alloh,mudah-mudahan Dia membebaskan dirimu dari segala penyakit,mudah-mudahan Dia akan menyembuhkanmu,melindungimu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai mata jahat.” (HR. Muslim no. 2185 (39), dari Aisyah rhodiyallohu anha)
Ini adalah doa yang dibacakan malaikat Jibril kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam ketika mendapat gangguan syetan.
4. Membacakan pada air (dengan bacaan –bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada penderita,dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud no. 3885)
5. Dibacakan (bacaan) pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. (HR Ahmad III/497,lihat silsilah al-Ahaadits as-Shohihah :397). Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam,maka yang demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau tidak,boleh juga dengan air hujan.
6.  Membaca zikir  pagi dan petang untuk pribadi.