Kamis, 19 Januari 2017

ANCAMAN BAGI YANG HOBI GHIBAH


Dosa-dosa besar yang dianggap oleh manusia tanpa dia sadari, adalah bukan perbuatan dosa.

Sesungguhnya dosa-dosa ini adalah dosa besar yang menghancurkan amalan, mencukur amalan, menghanguskan amalan,  membuat pelakunya muflis ( bangkrut)  disisi Allah.

Dosa-dosa ini hampir setiap hari tanpa kita sadari kita kerjakan,  dan dikerjakan oleh  manusia di sosial-sosial media dan kehidupan nyata.

Bila ditelusuri lebih mendalam,  dari dosa-dosa ini hampir kesemuanya adalah cabang dari kesyirikan.

Bersama kita buka dalilnya  dan berusaha mengamalkannya.
Menuju diri yang lebih baik dengan akhlaq an'amTa Alaihim.

Orang yang ghibah ( menggunjing) , dipanggil  sebagai orang yang imannya hanya di lisan ( munafiq)

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: "يا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ الْإِيمَانُ قلبه، لا تغتابوا المسلمين، ولا تتبعوا عوراتهم، فَإِنَّهُ مَنْ يَتْبَعْ عَوْرَاتِهِمْ يَتْبَعِ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتْبَعِ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ".

dari Abu Burdah Al-Balawi yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Hai orang-orang yang iman dengan lisannya, tetapi iman masih belum meresap ke dalam kalbunya, janganlah kalian menggunjing orang-orang muslim, dan jangan pula kalian menelusuri aurat mereka. Karena barang siapa yang menelusuri aurat mereka, maka Allah akan balas menelusuri auratnya. Dan barang siapa yang ditelusuri auratnya oleh Allah, maka Allah akan mempermalukannya di dalam rumahnya.

Satu ucapan ghibah telah membuat air laut rusak,

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةَ كَذَا وَكَذَا! -قَالَ غَيْرُ مُسَدَّدٍ: تَعْنِي قَصِيرَةً-فَقَالَ: "لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ"

dari Aisyah r.a. yang mengatakan bahwa ia pernah mengatakan kepada Nabi Saw. perihal keburukan Safiyyah. Selain Musaddad menyebutkan bahwa Safiyyah itu wanita yang pendek. Maka Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya kamu telah mengucapkan suatu kalimat (yang berdosa); seandainya kalimat itu dilemparkan ke dalam laut, tentulah dia dapat mencemarinya.

📕 Sunan Attirmidzi

Hanya satu gunjingan saja,  telah membuat laut tercemar, maka apa pendapat kita bila setiap saat atau setiap hari kita ghibah ( menggunjing/rasan-rasan  ?

Keadaan para pengghibah di neraka

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ فَقُلْتُ مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِم

dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku dinaikkan ke lagit (dimi'rajkan), aku melewati suatu kaum yang kuku mereka terbuat dari tembaga, kuku itu mereka gunakan untuk mencakar muka dan dada mereka. Aku lalu bertanya, "Wahai Jibril, siapa mereka itu?" Jibril menjawab, "Mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan merusak kehormatan mereka."

📕 Sunan Abu Daud.

Tukang ngerasani yang suka mencela dan berjalan kesana-kemari memindahkan omongan dari satu orang ke orang lain

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ 

Neraka wail bagi setiap pengumpat ( tukang ngrasani)  lagi pencela, 

📚 Humazah 1

Ibnu Abbas mengatakan bahwa humazah  artinya tukang menjatuhkan orang lain lagi pencela. ( ibni katsir)

Humazah  tukang ngerasani
lumazah suka mencela 

هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ

Tukang ngerasani yang berjalan ( kesana-sini)  dengan namimah ( pemindah omongan).

📚Alqolam ayat 11

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ" يَعْنِي: نَمَّامًا

dari Huzaifah berkata bahwa Rasulullah  bersabda: Tidak dapat masuk surga qutat yakni  namimah ( memindahkan omongan / mengadu domba )

📚 HR. Muslim

Ngerasani orang lain untuk menjatuhkannya dan mencelanya serta berjalan kesana kemari dengan hasutan memindahkan omongan ( adu domba) , maka baginya neraka wail dan tidak akan bisa masuk ke dalam surga.

kisah zaman ke zaman di pengajian sebagai dalil  pengakuan tobat , tetapi ada hikmah lebih dari kisah ini , ketika disampaikan dengan lengkap

dari  anak pamannya Abu Hurairah, bahwa Ma'iz rodiallhuanhu datang kepada Rasulullah,  lalu dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah berzina."
Rasulullah berpaling darinya hingga Ma'iz mengulangi ucapannya sebanyak empat kali, dan pada yang kelima kalinya Rasulullah balik bertanya, "Kamu benar telah zina?" Ma'iz menjawab, "Ya." Rasulullah  bertanya, "Tahukah kamu apakah zina itu?"
Ma'iz menjawab, "Ya, aku lakukan terhadapnya perbuatan yang haram, sebagaimana layaknya seorang suami mendatangi istrinya yang halal." Rasulullah bertanya, "Apakah yang engkau maksudkan dengan pengakuanmu ini?"
Ma'iz menjawab, "Aku bermaksud agar engkau menyucikan diriku (dari dosa zina)."
Maka Rasulullah Saw. bertanya, "Apakah engkau memasukkan itumu ke dalam itunya dia, sebagaimana batang celak dimasukkan ke dalam wadah celak dan sebagaimana timba dimasukkan ke dalam sumur?"
Ma'iz menjawab, "Ya, wahai Rasulullah."
Maka Rasulullah  memerintahkan agar Ma'iz dihukum rajam, lalu Ma'iz dirajam.

kemudian Nabi mendengar dua orang lelaki berbucara.  Salah seorang darinya berkata kepada yang lain  "Tidakkah engkau saksikan orang yang telah ditutupi oleh Allah ( dari perbuatannya) , tetapi dia tidak membiarkan dirinya  ( mengaku)  sehingga dia dirajam seperti anjing dirajam?"
Kemudian Nabi Saw. berjalan hingga melalui bangkai keledai, lalu beliau bersabda, "Dimanakah si Fulan dan si Fulan?
Suruhlah keduanya turun dan memakan bangkai keledai ini." Keduanya menjawab, "Semoga Allah mengampunimu, ya Rasulullah, apakah bangkai ini dapat dimakan?
Nabi menjawab: Apa yang kamu berdua katakan tentang saudaramu tadi jauh lebih menjijikkan daripada bangkai keledai ini rasanya.

Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan­Nya, sesungguhnya Maiz sekarang benar-benar berada di sungai-sungai surga menyelam di dalamnya.

📖 Kisah diambil dari tafsir ibni katsir dan manqul cerita zaman ke zaman di pengajian

Ancaman bagi orang yang senang menjadi penyebar berita untuk membuka aurot orang lain

إِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ أَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِيْنَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang menyenangi tersebarnya kekejian  ( berita dusta) di tengah-tengah orang-orang yang beriman, mereka akan memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat.”

📚 An-Nur 19

Masihkah kita membiasakan untuk menggunjing orang lain  ?

Bersama kita mempelajari akhlaq orang-orang " an'amTa alaihim " yang jauh dari sifat dengki,  ghibah, fitnah , sombong,  hawa nafsu , ro'yu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar