III. SHOLAT BERJAMAAH
DALIL – DALIL WAJIBNYA SHOLAT BERJAMAAH & KEUTAMAANNYA
1. Sholat berjamaah hukumnya wajib
- قَالَ تَعَالَى : وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ ۞ سورة البقرة :43
Artinya : “Alloh berfirman : tegakkanlah sholat, berikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ (sholat berjamaah)”.
- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ، فَيُحْطَبَ، ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلاَةِ، فَيُؤَذَّنَ لَهَا، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ، ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ، فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ، ......الحديث * رواه البخاري
Artinya : “Dari Abi Huroiroh sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda : Demi Dzat yang diriku berada di tangannya (Demi Alloh) sungguh aku telah berniat memerintah (untuk mengumpulkan) kayu lalu aku memerintahkan sholat untuk diadzani, kemudian aku menyuruh seorang laki-laki menjadi imam manusia selanjutnya aku menyelisihi (mengelabuhi) menuju beberapa laki-laki (yang tidak menghadiri sholat berjamaah) maka aku membakar mereka dengan rumahnya”.
- عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «مَنْ سَمِعَ الْمُ نَادِيَ فَلَمْ يَمْنَعْهُ مِنَ اتِّبَاعِهِ، عُذْرٌ» ، قَالُوا: وَمَا الْعُذْرُ؟، قَالَ: «خَوْفٌ أَوْ مَرَضٌ، لَمْ تُقْبَلْ مِنْهُ الصَّلَاةُ الَّتِي صَلَّى»* رواه أبو داود
Artinya : “ Dari Ibnu Abbas berkata, Rosululloh SAW bersabda : barang siapa yang mendengar muadzin yag memanggil sholat lalu dia tidak ada udzur untuk mengikuti panggilan itu (sholat berjamaah), mereka Sahabat bertanya : apakah udzurnya?, Nabi menjawab : takut atau sakit, maka sholat yang dia kerjakan (sendirian) tidak diterima”.
- عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: «مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدِ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ، فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ» ، قَالَ زَائِدَةُ: قَالَ السَّائِبُ: يَعْنِي بِالْجَمَاعَةِ: الصَّلَاةَ فِي الْجَمَاعَةِ * رواه أبو داود
Artinya : “ Dari Abi Darda’ dia berkata, aku mendengar Rosululloh SAW bersabda : tidak ada dari tiga orang yang berada di sebuah desa atau hutan lalu tidak didirikan sholat berjamaah di kalangan mereka, maka syetan pasti menyambar (menguasai) mereka. Maka tetapilah jamaah, sesungguhnya serigala memangsa kambing yang menyendiri. Zaidah berkata, As saib berkata : maksud lafadz biljamaah adalah sholat bersama jamaah”.
- عَنِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ، قَالَ: قُلْتُ لِلنَّبِيِّ ﷺ : إِنِّي كَبِيرٌ ضَرِيرٌ، شَاسِعُ الدَّارِ وَلَيْسَ لِي قَائِدٌ يُلَاوِمُنِي، فَهَلْ تَجِدُ لِي مِنْ رُخْصَةٍ قَالَ: «هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ؟» ، قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: «مَا أَجِدُ لَكَ رُخْصَةً» * رواه ابن ماجه
Artinya : “ Dari Ibni Ummi Maktum dia berkata, aku berkata pada nabi sesungguhnya aku sudah tua dan buta, jauh rumahnya, dan tidak punya penuntun yang menuntunku, maka adakah engkau menjumpai kemurahan bagiku?, Beliau bersabda : apakah kamu mendengar adzan ?, Aku menjawab : Iya, maka Beliau bersabda : Aku tidak menjumpai kemurahan untukmu”.
- عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ رَجِلٍ يَصُومُ النَّهَارَ ، وَيقُومُ اللَّيْلَ ، وَلاَ يَشْهَدُ الْجَمَاعَةَ ، وَلاَ الْجُمُعَةَ ، فقال : هَذَا فِي النَّارِ* أخرجه الترمذي
Artinya : “ Dari Ibni Abbas, sesungguhnya Ibni Abbas ditanya tentang laki-laki yang berpuasa di waktu siang dan berdiri (ibadah) di waktu malam hanya saja tidak mendatangi sholat berjamaah dan sholat jum’at, maka dia berkata : orang ini masuk neraka”.
2. Kefadholan sholat berjamaah 27 kali lipatnya sholat sendirian
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ، قَالَ: «صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً» * رواه مسلم
Artinya : “ Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda : Sholat berjamaah itu lebih utama 27 derajat daripada sholat sendirian”.
3. Sholat berjamaah dapat melebur dosa - dosa
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، أَنَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: «مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَصَلَّاهَا مَعَ الْإِمَامِ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ» * رواه ابن خزيمة
Artinya : “ Dari Utsman bin Affan dia berkata, aku mendengar Rosululloh SAW bersabda : barang siapa yang berwudhu lalu menyempurnakannya kemudian berjalan menuju sholat wajib lalu mengerjakannya bersama imam (berjamaah) maka diampunilah dosa-dosa miliknya”.
4. Sholat berjamaah memilliki keutamaan yang sangat agung
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ، لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا» * رواه البخاري
Artinya : “ Dari Abi Huroiroh sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda : seandainya manusia mengetahui apa (kebaikan) yang terdapat pada adzan dan shof awal lalu mereka tidak akan mendapatkanya kecuali dengan mengundi niscaya mereka akan melakukannya, dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat dalam bersegera (menuju sholat) niscaya mereka akan berlomba-lomba, dan seandainya mereka mengetahui kebaikan pada sholat isya’ dan shubuh niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak”.
5. Barang siapa yang dapat sholat berjamaah selama 40 hari tidak pernah terlambat maka ditulis bebas dari neraka dan kemunafiqan
- عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ :
" مَنْ صَلَّى لِلهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ * رواه الترمذي
Artinya : “ Dari Anas bin Malik berkata, Rosulullloh SAW bersabda : barang siapa yang sholat berjamaah selama 40 hari dengan selalu niat karena Alloh dan menjumpai takbiratul ikhram (imam) maka ditulislah untuknya dua kebebasan, bebas dari neraka dan bebas dari kemunafikan”.
- عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ، أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ: «مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدٍ جَمَاعَةً أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، لَا تَفُوتُهُ الرَّكْعَةُ الْأُولَى مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ، كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا عِتْقًا مِنَ النَّارِ» * رواه ابن ماجه
Artinya : “ Dari Umar bin Khottob, dari nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda : barang siapa yang sholat di masjid berjamaah selama 40 hari tidak pernah terlambat mulai rokaat pertama dari sholat isya’ maka Alloh menulis untuknya merdeka dari neraka”.
6. Orang yang datang ke masjid dengan niat ingin sholat berjamaah walaupun tertinggal sehingga sholatnya sendirian tetap ditulis pahala sholat berjamaah baginya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ : «مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ، ثُمَّ رَاحَ فَوَجَدَ النَّاسَ قَدْ صَلَّوْا أَعْطَاهُ اللهُ جَلَّ وَعَزَّ مِثْلَ أَجْرِ مَنْ صَلَّاهَا وَحَضَرَهَا لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أَجْرِهِمْ شَيْئًا» * رواه أبو داود
Artinya : “ Dari Abi Huroiroh berkata, Rosululloh SAW bersabda : barang siapa yang berwudhu lalu dia memperbaiki wudhunya kemudian berangkat (sampai di masjid) dia menjumpai manusia sudah selesai sholat (berjamaah) maka Alloh memberinya pahala seperti pahakanya orang yang sholat dan menghadiri berjamaah dan pahala dia itu tidak mengurangi sedikitpun dari pahala mereka”.
7. Dapat mengerjakan sholat Isya’ dan sholat shubuh berjamaah diberi pahala seperti mengerjakan sholat semalam suntuk.
قَالَ رَسُولَ اللهِ ﷺ: «مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ» * رواه مسلم
Artinya : “ Nabi SAW bersabda : barang siapa yang sholat isya’ berjamaah makaI seakan-akan dia telah berdiri sholat separuhnya malam, dan barang siapa sholat shubuh berjamaah maka seakan-akan dia telah sholat semalam suntuk”.
IV. KHUSYU’ KETIKA SHOLAT
MATERI TUJUAN PENYAMPAIAN MATERI
A. Definisi hati yang khusyu’ dan ingat kepada Alloh meliputi beberapa hal. Agar jamaah dapat mengerti dan memahami tentang definisi / arti hati yang khusyu’ sehingga kekhusyu’annya benar-benar terlihat dalam perilaku kesehariaannya.
B. Ciri-ciri hati yang khusyu’. Agar jamaah dapat mengoreksi perasaan hatinya masig-masing apakah sudah termasuk kategori hati yang khusyu’ atau belum.
C. Keutamaan dan pentingnya khusyu’ dalam beribadah terutama sholat. Agar jamaah termotivasi sehingga lebih bersemangat untuk selalu menjaga kekhusyu’an dalam ibadah terutama sholat.
D. Kiat-kiat khusyu’ dalam sholat. Agar jamaah dapat mempraktekkan kekhusyu’an dalam sholat dengan mudah dan berhasil.
E. Cerita-cerita tentang orang yang khusyu’ dalam sholat. Agar jamaah dapat meniru dan mengambil suri tauladan dari orang-orang yang sholih tentang kesungguhan dan kekhusyu’an mereka dalam sholat.
Definisi hati yang khusyu’ :
Hati yang khusyu’ adalah hati yang selalu konsentrasi dan fokus serta selalu ingat kepada Alloh dengan penuh perasaan hina dan rendah diri dihadapan Alloh.
Khusyu’ tempatnya dalam hati dan buahnya terlihat dalam gerakan fisik yang mengekspresikan suara hati seperti menangis, menundukkan kepala, bersuara tenang, tidak banyak gerakan, dan tidak menajamkan pandangan (jelalatan).
- قَالَ تَعَالَى : وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۞ الإسراء : 109
Artinya : “Alloh berfirman : dan mereka menunduk dengan (menempelkan) dagu sambil menangis dan Al Qur’an menambah kekhusyu’an mereka”.
- قَالَ تَعَالَى : يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا ۞ طه : 108
Artinya : “ Alloh berfirman : Pada hari itu (kiamat) mereka mengikuti malaikat yang memanggil (meniup terompet) tidak ada yang berbelok (menghindar) darinya,dan semua suara khusyu’ kepada Alloh Yang Maha Pengasih, maka tidak mendengar suara apapun kecuali suara langkah (orang berjalan)”.
- قَالَ تَعَالَى : خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ ۞ القمر : 7
Artinya : “ Alloh berfirman : Orang-orang yang khusyu’ pandangannya mereka keluar dari kuburan seperti belalang bertebaran”.
- عَنْ رَجُلٍ، قَالَ: رَأَى سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ رَجُلًا وَهُوَ يَعْبَثُ بِلِحْيَتِهِ فِي الصَّلَاةِ، فَقَالَ: «لَوْ خَشَعَ قَلْبُ هَذَا، لَخَشَعَتْ جَوَارِحُهُ» * رواه ابن أبي شيبة
Artinya : “ Dari seorang laki-laki dia berkata, Sa’id bin Musayyab melihat seoarang laki-laki yang bermain jenggotnya dalam keadaan sholat, maka dia (Sa’id) berkata : jika hati orang ini khusyu’ maka pastilah anggota-anggota badannya juga khusyu’ (tidak banyak gerak)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar