II. Tahapan-Tahapan Dalam Sholat.
1. Memahami bahwa gerakan – gerakan dalam sholat seperti mengangkat kedua tangan dengan membaca takbir, berdiri tegak dengan menundukkan kepala ke tempat sujud, sendekap dengan meletakkan dua tangan diatas pusat, ruku’ dengan membungkukkan badan, sujud dengan menempelkan tujuh anggota badan di lantai, duduk bersimpuh dengan meletakkan dua telapak tangan diatas paha baik duduk diantara dua sujud maupun duduk tahiyat, mengisyarohkan jari telunjuk ketika tahiyat, dll. Semua gerakan tersebut adalah gerakan ibadah, mengagungkan, sopan, menghamba, merendahkan diri, menyerah dan pasrah kepada Alloh. Maka ketika melakukan gerakan–gerakan tersebut supaya diikuti dengan hati yang khusyu’ dan penuh dengan penghayatan, jangan melakukannya dengan hati yang kosong tanpa penghayatan dan menganggap bahwa gerakan-gerakan tersebut hanya gerakan-gerakan biasa saja tidak ada maksud dan tujuannya. Berikut ini perinciannya :
a. Mengangkat tangan dengan membaca takbir
- قَالَ تَعَالَى : وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ ۞ المدثر : 3
Artinya : “Alloh berfirman : dan hanya kepada Tuhanmu maka takbirlah kamu”.
- قَالَ تَعَالَى : ....لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ ۞ الحج : 37
Artinya : “supaya kalian takbir kepada Alloh, karena Alloh telah menunjukkan kalian, dan berilah kabar gembira orang-orang yang berbuat baik”.
Intisari ayat :
Takbir mengagungkan hanya dilakukan untuk Alloh, berarti gerakan-gerakan seperti mengangkat tangan yang mengiringi takbir adalah gerakan mengagungkan kepada Alloh, karena Alloh yang telah memberi hidayah, nikmat, kemenangan dll.
b. Berdiri tegak dengan perasaan tunduk.
قَالَ تَعَالَى : ..... وَقُومُوا لِلهِ قَانِتِينَ ۞ البقرة : 238
Artinya : “berdirilah kalian untuk Alloh dengan perasaan tunduk
قَالَ ﷺ : ضَعْ بَصَرَكَ مَوْضِعَ سُجُوْدِكَ* رواه الديلمي عن أنس
Artinya : “Arahkan pandanganmu ke tempat sujud”.
Intisari ayat dan hadits :
Berdiri tegak dengan menundukkan kepala dan menghadap ke tempat sujud menggambarkan sifat tunduk, patuh, menyerah, dan pasrah kepada Alloh.
c. Ruku’ dan sujud dengan perasaan tunduk
قَالَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ۞ الحج : 77
Artinya : “Alloh berfirman : wahai orang-orang yang beriman, ruku’lah dan sujudlah serta mnyembahlah kalian kepada Tuhan kalian, dan kerjakanlah yang baik agar kalian beruntung”.
قَالَ تَعَالَى : فَاسْجُدُوا لِلهِ وَاعْبُدُوا ۞ النجم : 62
Artinya : “maka bersujudlah kalian kepada Alloh dan menyembahlah (kepada Alloh)”.
Intisari ayat :
Gerakan ruku’ dan sujud dilakukan khusus untuk Alloh dengan tujuan menyembah dan mengagungkan-Nya.
d. Mengisyaratkan jari telunjuk ketika tahiyat
عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ أَبِيهِ، «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ إِذَا قَعَدَ فِي التَّشَهُّدِ وَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ لَا يُجَاوِزُ بَصَرُهُ إِشَارَتَهُ» * رواه النسائي
Artinya : dari Amir bin Abdillah bin Zubair, dari bapaknya, sesungguhnya Rosululloh SAW apabila duduk saat tasyahud maka Beliau meletakkan telapak tangan kiri diatas paha kiri, dan menunjuk dengan jari telunjuknya, dan pandangannya tidak melebihi isyarohnya”.
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، قَالَ: مَرَّ عَلَيَّ النَّبِيُّ ﷺ وَأَنَا أَدْعُو بِأُصْبُعَيَّ، فَقَالَ: «أَحِّدْ أَحِّدْ» ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ * رواه أبو داود
Artinya : “dari Sa’d dia berkata : Nabi lewat bertemu aku, dan aku sedang berdoa dengan dua jariku, maka Beliau bersabda : satu! Satu!, dan Nabi isyaroh dengan jari telunjuk”.
Intisari ayat :
Isyaroh dengan telunjuk di waktu tahiyyat adalah untuk mengesakan Alloh (mentauhidkan Alloh), mengisyaratkan bahwa tidak ada seorangpun yang menyamai Alloh.
2. Memahami arti bacaan – bacaan dalam sholat dan membacanya dengan sempurna dan penuh penghayatan, serta merasa sedang munajat (membisikkan langsung) bacaan – bacaan tersebut kepada Alloh. Berikut rincian bacaan – bacaan dalam sholat bersama penghayatannya :
a. Bacaan Takbir اللهُ أَكْبَرُ) / Allohu Akbar)
Ketika takbirotul ihrom atau pindah gerakan kita ucapkan “Allohu Akbar” dengan khusyu’ dan penuh rasa syukur atas petunjuk dan nikmat – nikmatnya serta penghayatan yang mendalam bahwa Alloh maha besar dan maha agung baik dzat-Nya, kekuasaan-Nya, maupun sifat – sifatNya.
b. Doa Iftitah, misalnya :
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya : “(aku ucapkan) : Alloh maha besar, dengan sungguh besar, sekali puji bagi Alloh, segala puji bagi Alloh dengan pujian yang banyak dengan maha suci Alloh pada waktu pagi dan sore”.
Ketika membaca doa iftitah ini, kita menghayati bahwa kita sedang mengagungkan Alloh dengan sebenar – benarnya mengagungkan, memuji Alloh dengan pujian yang banyak, dan mensucikan Alloh dari segala kekurangan dan persamaan.
c. Bacaan Ta’awudz dan Basmallah
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Artinya : “ aku mohon perlindungan kepada Alloh dari syetan yang diranjam”.
Diwaktu mengucapkan ta’awudz ini kita betul-betul memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan dan tipu daya syetan khususnya di waktu sholat.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۞
Artinya : “Dengan nama Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang”.
Pada saat mengucapkan basmallah ini kita betul-betul berharap barokah (تَبَرُّك) dan bebas dengan dari segala mara bahaya khususnya di waktu sholat dan membaca Alquran (Al fatihah & Surat)
d. Bacaan Surat Al Fatihah
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ۞ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ۞ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ۞
Diwaktu membaca ayat – ayat ini, kita menghayati sedang memuji Alloh dengan segala pujian dari lubuk hati yag paling dalam.
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ۞
Artinya : “Segala pujian hanya milik Alloh, Tuhan yang menciptakan, memiliki, dan mengatur semua makhluq”.
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۞
Artinya : “Yang maha pengasih lagi maha penyayang”.
Tidak ada seorang pun yang lebih mengasihi dan menyayangi daripada Alloh, karena Dia lah yang paling maha menyayangi.
(أرحم الراحمين) .
مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ۞
Artinya : “Yang memiliki, menguasi, serta mengatur hari qiyamat”.
Kita berharap pertolongan, keselamatan dari Alloh pada hari yang dahsyat tersebut.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ.... ۞
Artinya : “Hanya kepada-Mu aku menyembah....”.
Kita betul-betul menyatakan kepada Alloh bahwa kita hanya beribadah dan menyembah kepada-Nya, khususnya sholat yang sedang dikerjakan. “Ya Alloh, hambamu beribadah (sholat) sekarang ini hanya untukmu ya Alloh”. Seperti dalam ayat yang lain :
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ ۞ الأنعام : 162
Artinya : “Sesungguhnya sholatku, ibadah hajiku / qurbanku, hidupku dan matiku, hanya untuk Alloh Tuhan segala alam yang tidak ada sekutu baginya”.
.... وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ۞
Artinya : “……Hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan”.
Kita menyatakan bahwaاسْتِعَانَة (permohonan pertolongan) kita hanya kepada Alloh, karena itulah وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ supaya dibaca dengan penuh harapan dan kepasrahan kepada-Nya.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ۞ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ۞
Artinya : “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalannya orang-orang dimurkai dan bukan jalannya orang-orang yang sesat”.
Diwaktu membaca ayat ini kita menghayati bahwa kita sedang berdoa dan memohon petunjuk kepada Alloh agar dapat mengerti dan memahami jalan yang lurus serta dapat menetapinya sebagaimana orang-orang sholih yang telah diberi nikmat oleh Alloh dapat menetapi jalan yang lurus, dan jauh dari pengaruh kesesatan yahudi maupun nasrani.
آمِيْن ۞
Artinya : “اللّٰهُمَّ اسْتَجِبْ / Ya Alloh terimalah dan kabulkanlah pujian, pernyataan, dan permohonan kami yang termaktub dalam surat al fatihah”.
Bacaan آمِيْن ini dibaca dengan keras dan panjang maksudnya memohon betul kepada Alloh agar apa yang kita minta dikabulkan.
e. Bacaan Surat Setelah Al Fatihah
Diusahakan membaca surat yang sudah dimengerti dan dipahami maknanya, minimal mengerti kesimpulan secara umum kandungan maknanya surat tersebut. Ketika melewati ayat – ayat rohmat tentang surga dll, jangan lupa memohon rohmat kepada Alloh. Dan ketika melewati ayat – ayat ancaman / adzab dll, jangan lupa mohon perlindungan kepada Alloh.
عَنْ حُذَيْفَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ «صَلَّى فَكَانَ إِذَا مَرَّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ سَأَلَ، وَإِذَا مَرَّ بِآيَةِ عَذَابٍ اسْتَجَارَ، وَإِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيهَا تَنْزِيهٌ لِلهِ سَبَّحَ * رواه ابن ماجه
Artinya : “dari Hudzaifah, ssesungguhnya Rosululloh SAW mengerjakan sholat lalu ketika Beliau melewati bacaan ayat rohmat maka Beliau memohon (rohmat), dan ketika Beliau melewati bacaan ayat adzab maka Beliau memohon keselamatan, dan ketika Beliau melewati bacaan ayat yang mengandung kesucian Alloh maka Beliau membaca tasbih”.
f. Bacaan ketika ruku’ misalnya :
سُبْحَانَ رَبِّـيَ الْعَظِيْمِ
Artinya : “Maha suci Tuhanku, dzat yang sangat agung”.
Ketika kita melafadzkan سُبْحَانَ رَبِّـيَ الْعَظِيْمِ
supaya menghayati dan membayangkan dzat Alloh dan sifat-sifat-Nya yang sangat besar dan agung, serta suci bersih dari segala cacat dan kekurangan. Ruku’ sambil membungkukkan badan kita merasa sangat kecil di hadapan Alloh, kita merasa sangat lemah, tidak memiliki daya upaya dan kekuatan apapun tanpa pertolongannya, kita betul-betul berpasrah diri kepada Alloh.
g. Bacaan ketika berdiri dari ruku’ (I’tidal)
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ
Artinya : “Alloh mendengarkan orang yang memujinya, Ya Tuhan kami hanya bagi-Mu segala pujian”.
Ketika mengucapkan kalimat ini kita supaya menghayati dan meyakini bahwa segala sifat terpuji hanya milik Alloh, dan kita memuji-Nya dengn segala pujian yang kita mampu”.
h. Bacaan ketika sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعَلَى
Artinya : “maha suci Tuhanku dzat yang paling tinggi (mulya)”.
Ketika kita melafadzkan سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعَلَى supaya mengahayati dam membayangkan dzat Alloh da sifat-sifatNya yang sangat luhur dan tinggi yang bebas dari kekurangan dan cacat tercela.
Sambil sujud menepelkan tujuh anggota badan kita merasa sangat lemah, sangat hina dihadapan Alloh, merasa banyak salah dan bayak dosa, bersujud sambil menangis, berharap ampunan dan belas kasih-Nya dan takut sekali dengan ancaman-ancamanNya yang berupa malapetaka di dunia maupun siksa di akhirat.
i. Bacaan ketika duduk diantara dua sujud
رَبِّ اغْفِرْلِي
Artinya : “Wahai penciptaku yang menguasai dan memiliki aku, yang mengatur seluruh kehidupannku, ampunilah aku”.
Ketika kita mengucapkan kalimat ini supaya diikuti dengan penghayatan yang mendalam bahwa kita telah banyak berbuat dosa dan maksiat dan telah melupakan Alloh, kurang bersyukur, karena itulah sangat memerlukan pengampunannya.
j. Bacaan ketika tahiyat dibagi menjadi lima bagian :
1) Memuji Alloh
التَّحِيَّاتُ لِلهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ
Artinya : “Segala penghormatan, segala sholawat (rohmat dan pengampunan) dan segala yang baik adalah milik Alloh”.
2) Memohon keselamatan, rohmat, dan barokah khusus untuk Nabi Muhammad SAW, dan keselamatan untuk dirinya, dan jamaah lain yang sedang sholat, dan untuk semua hamba Alloh yang sholih.
السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ
3) Membaca syahadat / bersaksi dan menyatakan yang berhak disembah hanya Alloh, dan Nabi Muhammad adalah hamba Alloh dan utusan Alloh.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
4) Mendoakan sholawat dan barokah untuk Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana sholawat dan barokah yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
5) Berdoa bebas untuk dirinya. Seperti doa :
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ * رواه مسلم
Pada saat kita sedang tahiyat, supaya menghayati bahwa kita sedang berdoa memohon kepada Alloh beberapa hal yang sangat penting untuk kebaikan dan kemaslahatan hidup kita di dunia dan di akhirat. Lakukanlah dengan khusyu’ dan tuma’ninah.
k. Mengucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.
عَنْ عَبْدِ اللهِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ أَنَّهُ " كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ، وَعَنْ يَسَارِهِ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ * رواه الترمذي
Artinya : dari Abdulloh, dari Nabi SAW bahwasanya Beliau mengucapkan salam ke arah kanan dan kiri mengucapkan : Assalamualaikum warohmatulloh, Assalamualaikum warohmatulloh.
Salam ini juga supaya dilakukan dengan khusyu’, karena salam ini adalah doa keselamatan untuk semua orang yang ada di kanan kiri kita termasuk malaikat.
l. Dzikir dan doa setelah sholat, seperti :
- أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هَوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ x3
- اللهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ.
- سُبْحَانَ اللهِ x33
- الْحَمْدُ لِلهِ x33
- اللهُ أَكْبَرُ x33
- لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Dzikir dan doa setelah sholat ini juga berisi pujian kepada Alloh, mohon ampun dan berdoa kepada Alloh, maka supaya dilakukan dengan khusyu’ karena doa-doa setelah sholat sangat mustajab.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : مَنْ كَانَتْ لَهُ إِلَى اللهِ حَاجَةٌ، فَلْيَدْعُ بِهَا دُبُرَ صَلَاةِ مَفْرُوْضَةٍ * رواه ابن عساكر عن أبي موسى
Artinya : “Barang siapa yang punya hajat kepada Alloh, hendaklah dia berdoa dengan hajatnya di belakang sholat wajib”.
Catatan : jika kita cermati dan kita perhatikan gerakan-gerakan dalam sholat mulai takbirotul ihrom sampai salam, semua itu ditujukan untuk ta’dhim (mengagungkan), tawadhu (merendah diri), tadzallul (merasa hina), tawakkul (berpasrah diri), khosyah (merasa takut), taqorrub (mendekatkan diri), munajat (berdialog) kepada Alloh SWT.
Sedangkan bacaannya ditujukan untuk memuji dan mengagungkan nama-nama dan sifat-sifat Alloh, berdoa dan memohon pengampunan kepada Alloh serta permohonan yang baik lainnya.
Karena itulah khusyu’ merupakan syarat mutlak untuk kesempurnaan gerakan-gerakan sholat maupun bacaannya. Karena tidak mungkin seseorang bisa melakukan gerakan-gerakan sholat dengan sempurna jika hatinya kosong, tidak ingat untuk siapakah dia melakukan gerakan-gerakan ta’dhim tersebut. Begitu pula orang yang memuji dan memohon ampun, serta mohon hal-hal baik yang lainnya, tidak mungkin dia mengutarakan pujian-pujian dan permohonan tersebut dengan hati yang kosong tidak mengerti apa yang dibicarakan dan tidak mengerti siapa yang diajak berbicara. Jadi orang yang meninggalkan kekhusyu’an dalam sholat berarti sholatnya tidak sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar