Minggu, 29 Januari 2017

Hal-Hal Penting Seputar Menghafal Al-Qur’an


ِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

مُهِمَّاتُ تَحْفِيْطِ الْقُرْآنِ

Hal-Hal Penting Seputar Menghafal Al-Qur’an

I. Pentingnya menghafal Al-Qur’an dalam Jamaah :
1. Menghidupkan sunnah Rosululloh S. A. W.
2. Meniru kebiasaan para ulama’ / orang-orang sholeh zaman dahulu.
3. Menghidupkan keilmuan Bp. K. H. Nurhasan.
4. Menguatkan keilmuan dalam Jamaah.

II. Istimewanya menghafal Al-Qur’an :
1. Menghafal Al-Qur’an berarti menghafal pedoman utama syariat islam.
2. Menghafal adalah cara asal belajar Al-Qur’an yang dilakukan oleh Rosululloh S. A. W.
3. Menghafal Al-Qur’an dimudahkan bagi setiap orang yang ingin menjadikannya sebagai peringatan dan pengamalan.
4. Hafal Qur’an adalah ciri khas umat Nabi Muhammad (kitab-kitab zaman dahulu tidak dapat dihafalkan dengan sempurna sebagaimana Al-Qur’an)

III. Beberapa kefadholan (Keutamaan) menghafal Al-Qur’an :
a. Kefadholan bagi pribadinya orang yang menghafal :
- Diangkat derajatnya dan dimulyakan oleh Allah menjadi orang yang paling baik dan utama. 
(Karena memulyakan ahli Al-Qur’an adalah bagian dari memulyakan Allah)
- Pewaris kenabian yang sempurna.
- Pantas dijadikan peminmpin (Qisah zaman Kholifah Umar).
- Lebih berhak menjadi imam sholat. 
(Dalam kuburan pun diletakkan paling depan)
- Mustajab dan dikabulkan keinginannya. (Karena sibuk membaca Al-Qur’an)
- Memiliki hati yang selalu dekat/taqorrub kepada Allah, dan kaya keimanan.
(Karena orang membaca Al-Qur’an seakan-akan dia berdialog dengan Allah)
- Menghilangkan/membersihkan penyakit-penyakit hati.
(Karena Al-Qur’an yang sudah dihafalkan bersifat : Nasehat (مَوْعِظَةَ), Obat (سِفَاءٌ), Petunjuk Allah (هُدَى), Belas kasih Allah(رَحْمَةٌ))
- Selalu mendapat ilham yang baik (Karena yang dominan menguasai pemikirannya adalah Al-Qur’an). karena itulah kholifah umar memilih mereka Ahli Qur’an sebagai anggota majlis musyawarohnya.
- Mencerdaskan otak/pemikiran.

b. Keutamaan pahalanya :
- Tidak pernah rugi karena selalu tambah pahala, keimanan dan barokah (Tambah sulit tambah pula pahalanya, semakin  diulang-ulang semakin tambah keimanan dan kebarokahannya).
- Selalu mendapat sakinah (ketenangan), dipenuhi rahmat, diridhoi dan dilindungi oleh para malaikat, dan selalu disebut namanya di kalangan malaikat.

c. Keutamaan di akhirot :
- Selamat dari fitnah dan siksa kubur.
- Mendapatkan pembelaan dan syafaat dari Al-Qur’an
- Bernaung dibawah Arsy-Nya Allah.
- Mendapat derajat yang tinggi di surga sesuai dengan jumlah ayat yang dilafalkan.
- Menjadi teman dan dilindungi oleh Malaikat Safaroh.
- Sempurna balasan pahalanya dan mendapat tambahan keutamaan yang luar biasa.

d. Manfaat bagi orang lain :
- Menerangi dan membarokahi orang lain di sekitarnya.
(Ibarat buah jeruk yang manis dan semerbak baunya)
- Kedua orangtuanya dianugrahi mahkota di surga yang bersinar terang lebih baik daripada matahari (Lebih terang tapi tidak panas dan silau)
- Dapat menolong/mensyafaati 10 orang iman dari keluarganya yang harus masuk neraka karena pelanggaran, mereka diselamatkan dan dapat langsung masuk surga

IV. Tidak mau menghafal Al-Qur’an karena salah memahami dalil ancaman.

V. Tujuh sifat penghafal Al-Qur’an yang sukses :
1. Ikhlas (memurnikan niat).
2. Selalu beramal yang sholeh dan menghindari maksiat.
3. Semangat dan bersungguh-sungguh.
4. Tadabbur/selalu memahami dan menghayati isi Al-Qur’an.
5. Berusaha bersih dan suci fisik, pakaian dan hadast.
6. Menghafal sejak kecil.
7. Berdo’a.

VI. Tujuh kiat untuk memudahkan menghafal Al-Qur’an :
1. Memiliki guru yang berpengalaman dalam tahfidz.
2. Memilih mushaf Al-Qur’an yang mudah untuk dihafalkan.
3. Menjaga pergaulan.
4. Menentukan waktu yang barokah dan dapat lebih berkonsentrasi dalam menghafal.
5. Memilih tempat yang barokah dan suasana yang mendukung untuk vkegiatan tahfidz 
(Nyaman, bersih dan tidak bising)
6. Menentukan jatah ayat-ayat yang akan dihafalkan sesuai kemampuan dan rutin Muroja’ah (mengulang hafalan) dalam setiap hari.
7. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat menguatkan hafalan.

VII. Peran Orang tua, Pengurus, Donatur, dan para Pembina Tahfidz :
1. Mendanai dan memfasilitasi.
2. Mendukung dan menyemangati.
3. Mendo’akan dan meridhoi.

Sekian semoga Bermanfaat dan Barokah

  
( Syaikh Kholil Busthomi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar