Senin, 19 Desember 2016

TEHNIK SEMBELIHAN ATAU MENCEKIK

TEHNIK SEMBELIHAN ATAU MENCEKIK

     "Sesungguhnya syetan merintangiku dan berbuat kasar kepadaku untuk merusak shalatku, namun aku diberi kekuatan oleh Allah untu mengalahkannya hingga aku pun mencekiknya. Sungguh muncul dalam diriku keinginan untuk mengikatnya pada salah satu tiang dimasjid hingga pagi agar kamu dapat menyaksikannya. Namun tiba tiba aku teringat ucapan saudaraku, Sulaian, "Ya Tuhanku ampunilah aku dan berikanlah aku kerajaan ang tak layak buat seorangpun sesudahku" (QS Shad:35, Sy). Maka Allah pun menolaknya dalam kehinaan ". (HR Al Bukhari dan Muslim.

Kesimpulan :

1.syaitan mampu mengganggu dan merusak orang sholat
2.Syaitan bisa di cekik berarti bisa di sembelih
3.Syaitan bisa di ikat dan bisa di pertontonkan dan bisa di saksikan manusia dgn izin Allah..
WAWASAN KEILMUAN TENTANG JIN KETURUNAN YANG MENGGANGGU MANUSIA

Gangguan jin nasab adalah gangguan jin terbanyak dalam kasus ruqyah setelah Ain. Gangguan jin jenis ini lebih banyak dibandingkan kasus sihir

Jin nasab berasal dari leluhur kita. Biasanya diantara mereka (orang tua, kakek, buyut dst) pernah “bekerjasama’ dengan bangsa jin. Kerja sama berupa kesaktian, ilmu kanuragan, pusakan, jimat, berobat ke dukun dan lain-lain. Keberadaan mereka sering kali untuk menambah wibawa atau dengan alasan penjagaan diri. Jin Jenis banyak didapati dikalangan bangsawan/ningrat serta keturunannya, biasanya untuk memberikan pesona atau kewibawaan. Biasanya Jin masuk dikarenakan ulah orang tua yang melakukan ritual-ritual tertentu atau orang tua yang mempunyai guru "spiritual" yang memberikan amalan wiridan atau minuman yang diberikan kepada anak-anaknya sehingga anak keturunannya akhirnya kemasukan Jin, dan sering kali tidak disadari oleh anak keturunannya.

Jin jenis ini biasanya memilki efek rasa sombong, egois, malas ibadah bahkan banyak kasus dijumpai pasien dengan kategori jin ini menderita sakit pegal-pegal dileher atau pundak/belikat, migren dan lain lain.

Dalam interaksi dan kerjasama tersebut ada 1 hal yang pasti diminta oleh jin, baik disampaikan maupun tidak disampaikan, yakni jin tersebut akan ikut dalam tubuh keturunannya.

Jin Nasab :
1. Bersifat menurun hingga beberapa generasi dalam keluarga
2. Jin nasab cenderung berkelompok dan menyebar secara acak dalam keluarga besar, tidak hanya dlm 1 keluarga inti
3. Jin nasab saling terikat, terkait satu sama lain, keberadaan dan kekuatan jin tersebut terkait dengan jin yg lain dalam tubuh anggota keluarga yang lain. Kadang saat diruqyah, jin tersebut seolah tidak terusik, tapi baru “tersentuh” dalam proses ruqyah saat anggota keluarga yang lain dihadirkan.

Jin nasablah yang paling bertanggung jawab dalam hampir semua kasus gangguan jin, termasuk sihir sekalipun.

Keturunan yang akan diikuti oleh jin nasab adalah :
1. Labil secara mental
2. Pertumbuhan fisik tidak normal dan lebih lambat, sering ada masalah kesehatan pada sebagian kasus
3. Anak kesayangan
4. Ada persaman sifat dan karakter dengan leluhur

Hal-hal yang biasa terjadi dalam gangguan jin nasab :
1. Akan ada lebih dari 1 orang dalam 1 keluarga inti yang mengalami gejala-gejala gangguan jin
2. Beberapa orang dalam 1 keluarga inti atau keluarga besar mengalami sakit atau problem yang hampir sama meski dengan intensitas berbeda
3. Organ tubuh yang sakit ada kaitannya dengan laku ritual yang dilakukan lelehurnya, misalnya, jika leluhurnya ahli tirakat puasa (puasa bid’ah), maka salah satu atau beberapa keturunanya akan sakit di daerah lambung, usus, dan pankreas (penyebabkan diabetes)
4. Gangguan jin nasab biasanya sudah nampak sejak anak-anak atau balita. Gejala-gejala gangguan jin sudah terjadi sejak balita, kemudian menghilang gangguannya saat usia TK dan muncul kembali saat usia SMP keatas.

Jika pasien yang memiliki jin karena sengaja mengundang jin tsb untuk masuk ke tubuhnya dengan berbagai amalan bid'ah atau jin tsb merupakan jin peliharaan leluhurnya maka pasien, sebelum ruqyah harus mengucapkan ikrar pemutusan hubungan dengan jin. kalimat ikrar itu bisa seperti di bawah ini atau bisa membuat kalimat lain yang maksudnya tujuanya sama.

والله اعلم
By.H.Pathoriq Rahmat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar